Rabu, 08 Maret 2017

Istilah Dalam Karate Menggunakan Bahasa Jepang

Beberapa istilah dalam karate, diantaranya adalah :

• Mokuso : aba-aba untuk menutup mata dan memulai meditasi.

• Mokuso yame : aba-aba untuk membuka mata setelah setelah meditasi.

• Shomen ni rei : Menghormat ke depan (pada pertandingan, aba-aba ini digunakan untuk menghormat ke arbiter pertandingan, pemimpin perguruan, dan senior-senior yang duduk di depan).

• Shihan ni rei : Menghormat kepada Shihan.

• Sensei ni rei / Senpai ni rei : Menghormat kepada pembina.

• Otagai ni rei : Menghormat ke lawan (orang lain)Sapaan menurut Tingkatan

• Sosai : Presiden atau ketua umum dalam struktur organisasi perguruan.

• Kancho : Kepala atau Director dalam struktur organisasi perguruan.

• Shihan : Master atau founder(orang tertinggi di perguruan)

• Sensei : Pembina perguruan (biasanya telah memiliki tingkatan DAN 3 keatas).

• Yudansha : Karateka dengan sabuk hitam.

• Senpai : Karateka dengan tingkatan lebih tinggi dari kita.

• Kohai : Karateka dengan tingkatan sama.

• Dohai : Karateka dengan tingkatan lebih rendah.

• Otagai : Warga lain (lawan bertanding).Arena Berlatih dan Seragam

• Dojo : Tempat berlangsungnya latihan (berupa tempat khusus yang hanya digunakan untuk latihan)

• Gi / Dogi / Karate-gi : Baju karateka

• Obi : Sabuk karate

• KYU : Tingkatan sabuk dasar (berwarna), mulai KYU 10 hingga KYU 1

• DAN : Tingkatan sabuk senior(hitam), mulai DAN 1 hingga DAN 10Istilah Pertandingan

• Kumite : Perkelahian

Selasa, 07 Maret 2017

3 Manfaat Latihan Karate-do

3 Manfaat Berlatih Karate.

Banyak sekali manfaat yang kita dapat ketika kita berlatih beladiri Karate, secara umum manfaat berlatih karate terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

 Manfaat secara fisik dan mental, kemudian manfaat secara emosional dan manfaat secara sosial.

1. Manfaat latihan karate secara fisik dan mentalManfaat Latihan di KarateLatihan karate berguna sekali untuk perkembangan fisik terutama bagi anak anak, dimana pada usia muda berlatih karate dapat membentuk koordinasi otot ototnya, selain itu juga membantu membentuk postur tubuh yang seimbang dan ideal, meningkatkan kesehatan dan mengurangi penyakit, daya tahan tubuh kuat. Selain itu manfaat lain adalah menambah kecepatan,  kekuatan dan akurasi. menambah  stamina tubuh dan ketahanan tubuh. Manfaat berlatih karate untuk  Anak-anak adalah dapat membela dirinya tanpa membutuhkan bantuaan dari orang lain.

2. manfaat latihan karate secara emosionalSeorang karateka akan memperoleh pendidikan budi pekerti sewaktu berlatih karate. Pada saat latihan karate tidak hanya diajarkan cara memukul yang benar, namun juga karateka akan diajarkan untuk tidakboleh memukul (sembarangan). Dalam bela diri terutama beladiri karate seorang  anak diajarkan untuk bisa membela diri saat dalam posisi lemah dan bisa menjadi pelindung saat dalam posisi kuat.Rasa percaya diri mereka telah dilatih untuk mengetahui ancaman konflik dan menghadapinya dengan efisien dan juga efektif . Anak waktu berlatih juga akan dilatih sikap disiplin, ketenangan ketika menghadapi suatu masalah, kecepatan dalam mengambil sebuah keputusan, dan  fokus serta penuh perhatian ketika mengambil sebuah tindakan.

3. Manfaat latihan karate secara sosialKarateka ketika berlatih juga diajarimempunyai empati dan dapat  berbuat lembut dan  serius. Misalnya,ketika latihan membanting teman berlatih maka selain diajari tehnik membanting yang benar maka karateka juga akan dilatih supaya menjaga agar teman berlatih tidak mengalami cedera. Karateka juga  diajari untuk mempunyai rasa hormat, hormat yang tidak hanya pada  teman seperguruan tapi juga guru, dan juga hormat kepada lawan,dan  Yang terakhir, dalam beladiri karate diajarkan juga konsep pertemanan.

Aliran Karate Yang Disegani Didunia Karate

4 Aliran Karate yang di Segani di Dunia.

Di beladiri Karate dikenal dengan berbagai macam aliran Karate. Di jepang pun berkembang banyak berbagai macam aliran karate, dan sebagian aliran karate tersebut sudah masuk ke Indonesia.
  Namun meskipun demikian hanya ada4 macam aliran karate yang terkenaldi dunia dan diakui oleh JKF ( Japan Karate Federation).

1. Aliran Shotokan.

Shoto merupakan nama pena Gichin Funakoshi,Kanberarti sebagai bangunan atau gedung – sehinggashotokanditerjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi adalah pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. AliranShotokanmerupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsepIchigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah dan tangkisan dan pukulan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung frontal/linier, sehingga praktisi Shotokan langsung berani beradu tangkisan dan pukulan  ketika berhadapan dengan lawan.

2. Aliran Goju-ryu.

Goju berarti keras-lembut. Aliran Goju Ryu menyatukan teknik keras dan teknik lembut, aliran Goju Ryu adalah salah satu aliran di perguruankarate tradisional di Okinawa, aliran ini memiliki sejarah yang panjang. Aliran Goju-Ryu ini dibawa oleh Chojun Miyagi ke Jepang. Miyagi kemudian memperbarui banyak sekaliteknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang. Berpegangpada konsep bahwa “dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan”. Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.

3. Aliran Shito-ryu.

Aliran Karate Shito-ryu dikenal dengan kemampuan bermain KATA/jurus, aliran ini mempelajari banyak KATA, ada sekitar 30 – 40 KATA yang diajarkan di aliran ini. Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Aliran Shotokan memiliki 25 kata, Aliran Wado memiliki 17 Kata, Aliran Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan karate, ahli Karateka Shito-ryu akan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi, merekadapat bertarung seperti seorang karateka Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.

4. Aliran Wado-ryu.

Wado-ryu merupakan aliran Karate yang berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan terkadang menggunakanteknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.

Perguruan KARATE-DO Yang Ada Di Indonesia

Perguruan Yang Ada Di Indonesia.

 Di Indonesia dikenal berbagai macam aliran / perguruan karate yang berkembang. beberapa aliran / perguruan karate yang terkenal di indonesia antara lain Shotokan pendirinya adalah Gichin Funakoshi, Goju-Ryu pendirinya adalah Chojun Miyagi,  Wado-Ryu pendirinya adalah Hironori Ohtsuka, Shito-Ryu pendirinya adalah Kenwa.

 Sedangkan Aliran Karate yang terdaftar di FORKI terdapat 25 macam aliran karatedi Indonesia.
ke 24 macam aliran karate tersebut adalah:

1. AMURA
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BPKI
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA
6. GOJUKAI
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11. INKANAS
12. KANDAGA PRANA
13. KEI SHIN KAN
14. KKNSI
15. KKI
16. KYOKUSHINKAI
17. LEMKARI
18. PERKAINDO
19. PORBIKAWA
20. PORDIBYA
21. SHINDOKA
22. SHI ROI TE
23. TAKO INDONESIA
24. WADOKAI

Itulah ke 24 perguruan yang di akui dari 4 aliran tersebut dan yang berada di Indonesia.

Sabtu, 04 Maret 2017

Alat-Alat Pertandingan Kumite Di Kejuaraan Karate

Peralatan Yang Diperlukan Dalam Pertandingan Karate.

 Apa saja alat yang dibutuhkan oleh seorang karateka ketika hendak bertanding?
Nah pada kesempatan kali ini saya akan membagikan info kepada anda mengenai peralatan apa saja yang dibutuhkan oleh karateka ketika akan bertanding pada kejuaraan terutama pada kejuaraan kumite karate.


1. Pakaian Karategi untuk kontestan atau baju karate beserta simbol asal perguruan.

2. Pelindung Tangan Karate yang lebih dikenal handprotector.

3. Pelindung Tulang Kering Karate yang berbentuk seperti daker pemain bola namun saja yang dipakar dalam bertanding lebih lembut dan nyaman.

4. Sabuk karate, yaitu ada 2 sabuk yakni sabuk merah/aka dan sabuk biru/ao.

5. Body Protector untuk pelindung tubuh pada kontestan.

6. Pelindung gigi atau ghumshielc dipakai hanya satu bagian gigi, misalnya diatas atau gigi bawah.

7. Pelindung wajah atau lebih dikenal FaceProtector untuk melindungi bagian muka agar lebih aman, dan hanya dapat digunakan untuk usia pertandingan tertentu misalnya: usia dini, pra-pemula, pemula, dan cadet.

8. Pelindung ruas atas kaki dan menutupi jarijari kaki atau leg.


Terimakasih

Rabu, 01 Maret 2017

Sejarah Perkembangan Karate Di Indonesia


sejarah karate di indonesia


Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).
Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB. telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 – 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).

Negara Yang Memenangkan Kejuaraan Karate WKF

Urutan Pemenang Karate WKF 


Berikut urutan peringkat negara berdasarkan perolehan medali:

1. Iran (4 emas, 6 Perak, 7 perunggu, total 17 medali)

2. Jepang (4 emas, 2 perak, 4 perunggu, total 10 medali)

3. Prancis (3 emas, 0 perak, 2 perunggu, total 5 medali)

4. Korea (1 emas, 1 perak, 0 perunggu, total 2 medali)

5. Indonesia (1 emas, 0 perak, 4 perunggu, total 5 medali)

6. Venezuela (1 emas, 0 perak, 0 perunggu, total 1 medali)

7. Malaysia (0 emas, 3 perak, 3 perunggu, total 6 medali)

8. Austria (0 emas, 1 perak, 2 perunggu, total 3 medali)

9. Polandia (0 emas, 1 perak, 0 perunggu,total 1 medali)

10. Australia (0 emas, 0 perak, 5 perunggu, total 5 medali)

11. Hongkong (0 emas, 0 perak, 1 perunggu, total 1 medali)


Kesebelas negara tersebut adalah negara kontingen yang berhasil meraih medali. Keseluruhan negara peserta yaitu 26 negara dengan 321 atlet.